(TIPS) Fokus Utama dalam Latihan Piano

Bagi Anda yang baru masuk ke blog ini, Anda harus membaca daftar apa yang harus anda lakukan sebelum memulai belajar piano di http://www.ilmupiano.com/2015/06/piano-dasar-2-19-langkah-mempelajari.html

Jika ingin memainkan piano online, silahkan kunjungi http://virtualpiano.net.  

Saat mulai sering berlatih piano, kita seringkali akan mulai bingung sebenarnya kita harus fokus pada apa. Haruskah kita belajar tangganada, latihan progresi akord, atau apa? Kita pasti ingin menggunakan waktu saya secara efektif supaya lebih trampil dalam bermain dan memahami teori musik.

Jawaban dari itu semua sebenarnya tergantung pada apa tujuan akhir Anda. Latihan tangganada memang benar-benar bisa meningkatkan ketangkasan jari dan membantu 'adaptasi' jari-jari kita di piano untuk lagu apapun. Tangganada juga sangat berkesinambungan dengan teori. Anda akan terbiasa mengetahui kunci/tona
litas apa Anda yang sedang mainkan di sebuah lagu karena Anda memperhatikan rangkaian nada dan chord yang sedang berjalan, lalu anda bisa mengetahui tonalitas/tangganada apa lagu itu dimainkan.

Saran saya adalah untuk terus melatih tangganada Anda, tapi jangan terobsesi terlalu jauh pada hal itu. Dengan kata lain, jangan membuat penguasaan tangganada sebagai tujuan mutlak Anda. Latihlah tangganada hanya sebagai bagian dari 'pemanasan' sebelum mulai berlatih. Jika Anda terlalu fokus pada tangganada, nanti tujuan akhir Anda apa?
Mainkan tangganada beberapa kali dan ganti latihan Anda. Seiring waktu Anda berlatih dan semakil terampil, tangganada Anda otomatis akan menjadi lebih akurat sejalan dengan pengembangan diri Anda sebagai pianist yang terampil. 

Guru dan dosen piano saya, tentunya dari aliran apapun, banyak yang mengatakan kepada saya, mainkan tangganada dengan tempo pelan-pelan dulu saja, terutama pada saat awal-awal belajar piano. Anda tidak perlu bermain tangganada dengan kecepatan cahaya untuk menjadi lebih terampil. 

Seperti Son Goku yang akhirnya bisa berubah jadi manusia Super Saiyan, semua keterampilan didapat bertahap. :) (Walau hal tersebut hanyalah dongeng, tapi nilai cerita itu benar)

Bagi saya pribadi sebagai player dan arranger, mengembangkan kemampuan telinga untuk mengenali interval antar not, mengetahui tingkat chord dengan hanya mendengar, adalah hal yang paling penting. Tapi seperti segala kepandaian yang lain, hal itu hanya bisa didapat dari praktek dan latihan terus menerus.

Tanyakan pada diri Anda hal ini: Apa tujuan Anda sebagai pemain piano? Apakah Anda ingin bermain partitur musik dengan melihat, atau Anda ingin menulis komposisi, mengaransemen, dan berimprovisasi?

Saya pribadi lebih kearah kuping-sentris, jadi lebih banyak mengandalkan kuping dalam bermain dan mendengar musik, jadi dalam membaca partitur saya tidak secepat para pianist klasik lain. Mungkin hal ini terjadi karena saya awalnya lebih banyak belajar sendiri, yaitu dari mendengar sebuah karya musik dan mempraktekannya tanpa membaca partiturnya lagi. Jadi, kemampuan sight reading saya tidak seperti pianist klasik pada umumnya. Saya perlu mengulang 2-3 kali untuk membaca sebuah partitur karya yang memiliki tingkat kesulitan seperti Turkish March karya Mozart dengan lancar.

Tapi, sejak kuliah di jurusan Pendidikan Seni Musik saya mulai banyak berlatih membaca partitur piano, terutama klasik. Baik partitur iringan maupun solo. 

Secara umum, hanya ada dua jenis pianis: pianist yang berimprovisasi dengan sangat baik (bermain dengan telinga), dan pianist yang membaca partitur musik dengan sangat baik (bermain dengan penglihatan). Sangat jarang untuk menemukan seorang pianis yang melakukan keduanya sangat baik. Mereka yang yang bisa begitu hanyalah pianist yang SANGAT 

Teori musik sangat penting, hal tersebut membantu saya untuk 'melihat' pola chord di keyboard. Bagi mereka yang lebih banyak membaca partitur musik, teori membantu mereka untuk 'melihat' pola di lembaran musik dan menyampaikan informasi untuk jari-jarinya dan melantunkan permainan diatas tuts seperti apa yang tertulis.

Dua pendekatan berbeda untuk bermain piano  (bermain dengan kuping, dan bermain dengan mata) dapat membuat kejadian yang menarik. Misal, ketika saya punya lembaran musik baru yang dibuat untuk lagu-lagu saya, sebelum saya mempublikasikannya di situs publik, saya perlu teman saya yang mahir membaca partitur karya saya tersebut untuk memastikan mereka sudah ditulis dengan benar. 

Saya pribadi kurang suka untuk duduk dan memainkan partitur musik secara terus menerus, meskipun partitur itu adalah lagu-lagu buatan saya sendiri! Meski begitu, karena tuntutan kuliah saya harus tetap melakukannya. Dan anehnya saya mulai menyukai hal tersebut. Dan tidak ada salahnya menjadi mahir membaca partitur tapi mahir berimprovisasi juga, itu akan menjadikan anda pianist yang mahal, tentunya mahal dalam artian apapun.

Akhirnya, sebuah catatan penting untuk semua pianis dari semua tingkatan. Bermain piano bukan hanya tentang mengeksekusi nada yang tepat, musik ini adalah tentang ekspresi. Piano adalah alat untuk mengekspresikan emosi, pikiran, dan kerinduan. 


Pada kenyataannya, jika Anda bermain masih suka mleset, bahkan tidak sempurna, Anda akan terdengar lebih baik dari pemain terbaik di dunia yang bermain dengan benar tetapi tanpa perasaan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah membaca blog piano saya, silahkan tinggalkan komentar